Tsunami PHK Guncang Kantor Akuntan Publik Raksasa, 1.800 Karyawan Kena

Ilustrasi PWC. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi PWC (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Tsunami pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi. Kali ini melanda Firma Konsultan PricewaterhouseCoopers (PwC) Amerika Serikat (AS).

Perusahaan akan melakukan memangkas sekitar 1.800 pekerja. Ini terjadi di tengah melemahnya permintaan untuk beberapa layanan konsultasi perusahaan “The Big Four” tersebut.

Mengutip The Wall Street Journal pekan kemarin, dikutip Senin (16/8/2024), langkah ini menjadi PHK formal pertama sejak tahun 2009. Pemutusan hubungan kerja tersebut terutama akan berdampak pada divisi advisory, produk, dan teknologi.

Perusahaan disebut akan memberitahu para pekerja yang terkena dampak di bulan Oktober mendatang. PHK ini mencakup sekitar 2,5% dari total tenaga kerja PwC di AS.

“PwC mengumumkan rencana ini kepada para staf di AS melalui memo internal yang diperoleh oleh The Wall Street Journal,” muat laman itu.

“Dalam memo tersebut, Paul Griggs, pemimpin PwC AS menyatakan bahwa tindakan ini memang sulit namun diperlukan untuk mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.

“Griggs juga menekankan bahwa langkah ini akan membantu PwC menciptakan kapasitas investasi dan mengantisipasi peluang pasar yang ada saat ini maupun yang akan datang,” muatnya lagi.

PwC sendiri terakhir kali melakukan PHK di 2009. Pada 2017, perusahaan tidak memberhentikan pekerja secara langsung, namun memberikan opsi kepada karyawan untuk mengambil peran baru setelah restrukturisasi, dan jika mereka menolak, mereka bisa meninggalkan perusahaan.

Selama dua tahun terakhir, PwC bertindak berbeda dengan firma-firma besar lainnya seperti EY, KPMG, dan Deloitte, yang telah memberhentikan ribuan pekerja di AS.

Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, PwC berencana untuk mengintegrasikan tim produk dan teknologi mereka ke dalam lini bisnis individual serta merampingkan proses di layanan bisnis.

Griggs sendiri menjabat sebagai pemimpin PwC AS pada Mei lalu. Dia menggantikan Tim Ryan dan meluncurkan restrukturisasi besar-besaran yang mulai berlaku pada Juli, yang mengembalikan dua lini bisnis menjadi tiga.

“PwC AS … tetap kompetitif dan mempersiapkan bisnis untuk masa depan, PwC terus melakukan transformasi di beberapa area perusahaan,” tulis laman yang sama mengutip chief operating officer PwC AS, Tim Grady.

“PwC menyelaraskan tenaga kerja untuk mendukung strategi mereka, termasuk menarik dan mengarahkan talenta serta keterampilan yang tepat ke area yang paling dibutuhkan,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*