- Seorang atlet bertanding di cabang para-balap sepeda Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024, Velodrome Manahan, Solo, Selasa (8/10/2024). (ANTARA/Michael Siahaan)
National Paralympic Committee of Indonesia (NCPI) menyatakan, Indonesia membutuhkan kejuaraan para-balap sepeda demi membangkitkan dan meratakan perkembangan olahraga tersebut di seluruh wilayah tanah air.
“Kalau kompetisinya belum ada, sulit untuk melakukan pembinaan di daerah,” ujar koordinator paracycling atau para-balap sepeda NPCI Fadilah Umar di Velodrome Manahan, Solo, Selasa (8/10).
Menurut Fadilah masalah kompetisi tersebut membuat perkembangan para-balap sepeda menjadi tidak merata.
Dia melanjutkan, satu-satunya kompetisi yang melaksanakan pertandingan khusus untuk para-balap sepeda nasional adalah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas).
Namun, pihaknya harus menunggu sampai tahun 2024, hingga para-balap sepeda dipertandingkan di Peparnas 2024, yang merupakan pelaksanaan perdana laga cabang olahraga tersebut sepanjang sejarah pesta olahraga untuk atlet disabilitas itu.
Belum siapnya pihak daerah untuk para-balap sepeda terlihat di Peparnas 2024. Di kejuaraan multicabang yang dilaksanakan di Solo itu, Fadilah menyebut ada beberapa provinsi yang tidak membawa sepeda sendiri. Beruntung, semua kontingen yang berpartisipasi di cabang olahraga itu sepakat saling membantu demi kelancaran Peparnas 2024.
“Semua sepakat untuk mengembangkan cabang olahraga ini bersama. Saya pribadi berharap teman-teman di provinsi yang antusias untuk mengembangkan para-balap sepeda memberitahukan kepada kami jika ada sesuatu yang belum diketahui. Kami akan memberikan edukasi tentang hal tersebut,” kata pria yang juga technical delegate di cabang olahraga para-balap sepeda Peparnas 2024 itu.
Selama ini, dia melanjutkan, untuk mengatasi kelangkaan kompetisi para-balap sepeda nasional, NPCI mengikutkan pembalap sepeda disabilitasnya ke turnamen umum.
Pada rentang tahun 2022-2024, Fadilah menyampaikan pihaknya setidak-tidaknya melakukan hal tersebut di dua kompetisi yang berbeda.
“Kalau ada event nasional yang kira-kira tidak membahayakan anak-anak (pembalap para-balap sepeda-red) dan memberikan atmosfer kompetitif makan akan kami ikutkan,” tutur dia.