Pasukan Irlandia merupakan bagian dari Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (Unifil), yang telah menolak permintaan militer Israel untuk mengosongkan beberapa posisinya sebelum serangan darat Israel. Foto
Menteri Energi Israel Eli Cohen pada Senin 14 Oktober 2024menuduh pasukan penjaga perdamaian UNIFIL PBB di Lebanon selatan sebagai kekuatan tidak berguna. Ia menganggap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) gagal melindungi warga Israel dari serangan Hizbullah dan meminta mereka untuk mundur ketika pertempuran meningkat.
“Negara Israel akan melakukan segalanya untuk menjamin keselamatan warganya, dan jika PBB tidak dapat membantu, setidaknya mereka tidak boleh ikut campur, dan memindahkan personelnya dari zona pertempuran,” katanya pada X.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan dua tank Merkava Israel menghancurkan gerbang utama sebuah pangkalan dan masuk secara paksa sebelum fajar pada Ahad. Setelah tank-tank itu pergi, peluru meledak sejauh 100 meter, melepaskan asap yang menyebar ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB sakit, katanya dalam sebuah pernyataan.
Militer Israel mengklaim aksiini sebagai balasan karena pejuang Hizbullah telah menembakkan rudal anti-tank ke arah pasukan Israel, melukai 25 di antaranya. Serangan itu terjadi sangat dekat dengan pos UNIFIL dan sebuah tank yang membantu mengevakuasi korban yang terkena tembakan kemudian mundur ke pos UNIFIL, katanya.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres: “Waktunya telah tiba bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari zona tempur.”
Hizbullah membantah pihaknya memanfaatkan kedekatan pasukan penjaga perdamaian untuk melakukan perlindungan.
UNIFIL mengatakan serangan Israel sebelumnya terhadap menara pengawas, kamera, peralatan komunikasi dan penerangan telah membatasi kemampuan pemantauannya. Sumber-sumber PBB mengatakan mereka khawatir pelanggaran hukum internasional dalam konflik tersebut tidak mungkin dipantau.