Kelas Menengah RI Kantong Tipis, Tapi Hobi Traveling

Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Potret Pekerja Jakarta Usai Putusan Kenaikan UMP 2024. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Traveling dan entertain menjadi hal yang tak terlepaskan dari masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan di tengah berbagai sentimen yang menekan kelas menengah.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) telah merilis data Indeks Penjualan Ritel (IPR) prakiraan Agustus 2024 yang mengalami peningkatan mencapai 215,9 atau tumbuh 5,8% (year on year/yoy).

Asisten Gubernur – Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan meningkatnya penjualan eceran didorong oleh mayoritas kelompok, tertinggi pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, diikuti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Subkelompok Sandang.

Jika dilihat lebih dalam, IPR Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari -6,2% yoy pada Juli menjadi 2,8% yoy pada Agustus yang merupakan posisi tertinggi sejak April 2023.

Begitu pula dengan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang naik dari 1,7% yoy menjadi 4,4% yoy yang merupakan posisi tertinggi sejak Mei 2024.

Kenaikan ini pun selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang terpantau melonjak dalam hal inflasi Rekreasi, Olahraga, dan Budaya serta kelompok transportasi.

Dibandingkan periode Juli 2024, inflasi kedua kategori tersebut mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 1,52% yoy dan 1,42% yoy pada Agustus 2024.

Hal ini tidak cukup mengejutkan mengingat jumlah wisatawan nasional (wisnas) dari Januari-Juli 2024 sejumlah 5.342.902 perjalanan atau naik 22,15% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tingginya masyarakat yang travelling pada Agustus juga dapat dikatakan sebagai fenomena musiman.

“Libur akademik di beberapa universitas menyebabkan masyarakat, terutama mahasiswa, lebih cenderung melakukan perjalanan dan berlibur. Hal ini mendorong permintaan pada sektor rekreasi dan budaya, yang terlihat dalam kenaikan inflasi serta IPR di kelompok ini,” papar Ekonom Ciptadana Sekuritas Asia, Renno Prawira.

Ia pun menyampaikan bahwa mobilitas yang meningkat akibat aktivitas perjalanan selama musim liburan secara langsung meningkatkan permintaan di sektor transportasi, sehingga inflasi dan IPR pada kelompok ini meningkat.

Lebih lanjut, secara bulanan pun, jumlah wisnas periode Juni dan Juli mengalami lonjakan yang drastis yakni menjadi sebanyak 855.893 dan 917.804. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*